Senin, 30 Maret 2009

Galodo Pasia Laweh



Banjir bandang disertai tanah longsor terjadi di Kecamatan Sungai Tarap, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar). Dikabarkan, bencana yang biasa disebut galodo ini lebih besar dari yang pernah terjadi pada tahun 1979.

"Informasi yang saya terima katanya lebih besar dari tahun 1979. Warga bilang airnya lebih tinggi," kata Camat Sungai Tarab, Hernita Zailiarti.

Menurut Hernita, galodo terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi. Hujan deras memang mengguyur wilayah tersebut sejak Minggu (29/3/2009), malam.

Sekadar diketahui, berdasarkan catatan yang ada bencana galodo yang cukup besar pernah menghantam wilayah Tanah Datar pada tahun 1979. Akibat kejadian tersebut, sedikitnya 50 orang tewas mengenaskan.

Namun demikian, Hernita mengaku belum tahu pasti berapa jumlah korban, baik luka maupun tewas, akibat bencana tersebut. Menurutnya, pihaknya masih melakukan pendataan. "Lokasi paling parah terjadi di Desa Sungai Tarab, Desa Pasir Laweh dan Desa Rao Rao. Tapi mudah-mudahan jumlah korban tidak banyak," ungkap Hernita.

Sementara itu Elshinta, memberitakan bahwa hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sejak kemarin sore menyebabkan longsor dan air bah.

Bupati Tanah Datar Shadiq Pasadigoe dihubungi ELSHINTA, Senin (30/3) siang ini menyebutkan, longsor dari air bah berawal dari hujan selama 12 jam yang tidak berhenti sejak kemarin sore. “Longsor terjadi tadi pagi sekitar pukul 07.00 WIB”. Menurut Bupati, kondisi longsor diperparah karena Kabupaten Tanah Datar yang tepat berada di bawah kaki Gunung Merapi. “Saluran air tidak mampu menampung tumpahan air dan akhirnya mengalir ke hilir dan menggenangi beberapa kecamatan di Tanah Datar seperti Kecamatan Sungayang di Nagari Tanjuang”.

Akibat bencana tersebut, setidaknya lima kecamatan lainnya di Kabupaten Tanah Datar terendam banjir. Kelima kecamatan itu yakni Kecamatan Tanjung Baru, Salimpaung, Sungai Tarap, Sungayang dan Pariangan. Kondisi terparah berada di Pasir Lawas Kecamatan Sungayang. Bencana banjir bah juga membuat sekitar 200 jiwa lebih di Kecamatan Salimpaung terisolir. “Sama sekali tidak bisa dilewati karena jembatan utama putus. Namun saat ini sedang diupayakan untuk menembus dengan membuat jalan di sisi yang aman”, terang Pasadigoe.

Ditambahkan Pasadigoe, belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa. Namun akibat bencana itu setikdanya enam orang dinyatakan hilang serta dua orang luka dan telah dibawa ke rumah sakit. “Saat ini pemkab sudah membentuk posko bantuan sebagai langkah awal menangani para korban”, tutupnya.

Kemudian Kompas.Com, menyebutkan Sedikitnya 10 orang dilaporkan hilang dalam musibah tanah longsor di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Senin (30/3) dini hari tadi. Saat ini, pencarian korban masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.